Sabtu, 17 Desember 2011

Suster Ngesot Ditendang Satpam Apartemen

By Unknown Sabtu, 17 Desember 2011 0 comments
Selasa, 13 Desember 2011
BANDUNG (Suara Karya): Mega Tri Pratiwi (20) bernasib sial. Maksud hati ingin membuat kejutan dengan menakut-nakuti Fitri Mahaly, temannya yang sedang berulang tahun ke-18, Mega yang berdandan dan beraksi ala suster ngesot justru babak belur kena tendangan satpam.

Sebagaimana diketahui, suster ngesot adalah salah satu judul film nasional bertema horor yang beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan publik. Dalam film ini dikisahkan tentang hantu suster yang selalu berjalan dengan cara ngesot.

Insiden itu terjadi Sabtu (10/12) dini hari lalu sekitar pukul 02.30 WIB di Apartemen Galeri Ciumbuleuit Bandung tempat Mega, Fitra dan beberapa temannya menginap di lantai 17 apartemen itu. Mereka menginap di sana sejak Jumat (9/12) untuk mengisi liburan.

Saat itu Fitri dan tiga teman lainnya sedang makan. Mega dan empat teman lainnya menunggu di lantai 17. Saat Fitri dan tiga temannya usai makan dan dimonitor sudah di lift menuju lantai 17, Mega sudah siap di depan lift lantai itu dengan dandanan ala suster ngesot, yakni duduk di lantai mengenakan pakaian putih dan rambut terurai menutupi muka.

Mega sendirian sementara tiga teman lainnya menunggu di tempat lain. Di dalam lift sendiri selain Fitri dan tiga temannya, juga ada seorang satpam bernama Suryana dan satu lagi pegawai lainnya. Ketika pintu lif terbuka, Fitri dan ketiga temannya memang ketakutan, tapi tidak dengan satpam itu. Satpam itu maju mendekati Mega dan melayangkan tendangan. Namanya juga setan bohongan, Mega pun terkapar berteriak kesakitan.

Mega akhirnya harus dirawat di RS Santosa Hospital, Kota Bandung. Dia luka di pelipis kiri dan satu gigi bawahnya patah.

Orangtua Mega, Mahfud Djabir, pengusaha batubara di Kalimantan tidak terima anaknya ditendang satpam. Dia lalu mengadukan satpam itu ke polisi dengan aduan penganiayaan.

Pihak aparteman sendiri tidak gusar dengan pengaduan itu, karena yakin polisi akan melakukan pengusutan apa yang jadi dasar Sunarya menendang Mega.

"Kami yakin polisi juga akan mengecek balik data yang sebenarnya dan alasan-alasan kenapa seperti itu. Kan polisi juga pinter," kata Director PR and Communication Group Bird Manager (Apartemen Galeri Ciumbuleuit) Ossie Himawan.

Ia mengatakan, setiap penguni apartemen seharusnya mengetahui aturan dan tata tertib yang berlaku. "Bagaimana kalau yang melihat suster ngesot itu orang tua yang sakit jantungan atau anak kecil," katanya. Ia menyebutkan tindakan Suryana menendang Mega hanya tindakan reflek. (Dwi Putro AA) 
 
 
 
ada2 aja !
Sharing is sexy

Related posts

0 komentar for this post

Posting Komentar