Jumat, 02 April 2010

Misteri Topeng Darth Vader Di Dalam Starwars

By Unknown Jumat, 02 April 2010 0 comments

Film sains fiksi Starwars arahan Steven Spilbearg adalah salah satu film yang paling berjaya dalam sejarah perfilman Hollywood. Pengaruh sains fiksi yang dibawa Starwars menjangkau seluruh planet bumi dan segenap lapisan agama, bangsa dan negara.

Maka tidak heranlah jika dikatakan setiap karakter dalam film tersebut menjadi idola bagi kebanyakan anak-anak dan orang dewasa.
Satu-satunya watak yang amat mencurigakan adalah watak Darth Vader yang bertindak sebagai bapa kepada sang hero yaitu Skywalker. Watak jahat yang agak gentlement ini tidak dibenci oleh kebanyakan penonton karena ia membawa imej yang bersih, berkaliber dalam setiap aksi kejamnya.
Namun  yang jadi masalah adalah grafik yang menciptakan watak dan wajah Darth Vader ini. Dari manakah ide menciptakan wajah Darth Vader ini diambil oleh pembuat grafik film Starwars?
Ini karena imej topeng Darth Vader kelihatan terpampang di salah satu menara Washington National Cathedral dengan ciri-ciri yang jelas dan tinggi kedudukannya. Imej itu tidak dapat dilihat dengan mata kasar dan perlu menggunakan teropong untuk melihatnya.
Penerbitan Film Starwars
Film Starwars ditayangkan secara komersial pada 25 Mei 1977 oleh Universal Studio di Amerika Serikat. Penerbitan film ini telah menjadikan film ini sebagai pencetus film-film sains fiksi berteknologi tinggi yang membawa era perang galaksi.
Walaupun ditayangkan pada 1977, tetapi proses pengerjaan film ini telah dilakukan sejak tahun 1971.
Ide membuat Starwars sebenarnya dicetuskan oleh penerbit Yahudi terkenal yaitu George Lucas yang kini adalah pemilik Lucas Film. Lucas adalah orang yang pertama menulis ide tentang kepahlawanan angkasa.
Namun, ketika memperkenalkan ide ini, Lucas terpaksa menulis dua kali tentang konsep Jedi kepada beberapa pengarah terkenal untuk memahamkan ide uniknya itu. Dari mana Lucas mendapat ide ini tidak diketahui dan itu amat mencurigakan sekali.
Lucas yang berdarah campuran Inggris dan Jerman sekarang ini adalah pemilik Lucas Film yang mana amat terkenal dengan pembikinan film-film episode Starwars dan Indiana Jones.

Keraguan Tentang Watak Darth Vader
George lucas bersama salah satu karakter di film starwars
Watak Darth Vader juga dibuat sendiri oleh George Lucas tetapi aspek watak fisik dibuat oleh David Prowse. Segala tingkah laku dan watak Darth Vader  mengikuti sentuhan Prowse sendiri walaupun Darth Vader diciptakan oleh Lucas. Seperti juga Lucas, Prowse tidak juga menceritakan di mana ia memperoleh imej topeng Darth vader tersebut.
David Prowse dan kostum Darth Vader ciptaannya

Pada 1980, majalah National Geographic bersama sebuah gereja membuat pertandingan melukis bagi anak-anak untuk diletakkan di National Cathedral. Yang amat mengherankan, tiga pemenang yang dipilih adalah yang lukisannya menggambarkan watak-watak jahat.
Seorang anak lelaki yang bernama Christopher Rader telah dipilih sebagai pemenang ke-3, dan watak yang dilukisnya ialah Darth Vader. Pemenang-pemenang lain pun melukis objek yang menjurus kepada unsur-unsur kejahatan.

Misteri Penghakiman Pertandingan oleh Pihak Gereja
 Pihak pengurusan gereja memilih 3 watak jahat untuk diletakkan di menara Washington National Cathedral pada 1980.

Pihak gereja tahu bahwa pada tahun 1980, pengaruh film Starwars terhadap masyarakat khususnya anak-anak amat kuat. Memilih watak dan memberikan anugrah kepada objek yang sudah diketahui masyarakat umum adalah sangat mengherankan.
Pihak gereja seolah-olah mau menutup ‘kehendak’ tersembunyi mereka untuk meletakkan topeng Darth Vader ciptaan David Prowse itu. Kemungkinan pertandingan melukis itu hanyalah suatu topeng palsu untuk menutup hasrat sebenar pihak gereja Washington.
Sekiranya pihak pengurusan gereja meletakkan watak Darth Vader begitu saja, sudah pasti banyak orang tertanya-tanya, dan kemungkinan wartawan akan menyerang pihak gereja dan David Prowse tentang perletakan arca Darth Vader dengan beribu persoalan.

Kami percaya pertandingan melukis itu hanyalah topeng dan kemenangan tempat ke-3 oleh Christopher Rader sudah dirancang dan apa yang dilukis oleh Rader sebenarnya sudah di suruh. Objek topeng Darth Vader di buat secara digital dan sukar di gambarkan hanya dengan tangan saja.
Meletakkan kemenangan kepada Christopher Rader di tempat ke-3 adalah logis karena jika diletakkan tempat pertama, sudah pasti hasrat sebenar pihak gereja dapat dipersoalkan oleh khalayak ramai terutamanya ahli-ahli sejarah dan akademik.
  gambar kedudukan topeng Darth Vader di menara gereja. di perlukan teropong untuk melihatnya.
Peran Film Dalam Pendidikan Kesyaitanan
Film adalah senjata ampuh gerakan Illuminati yang mana tapak pembikinan filem-filem Hollywood itu sendiri dipunyai secara total oleh kelompok-kelompok mereka.
Golongan Illuminati tahu apa yang mereka maukan dan mereka juga teliti dalam merancang sesuatu disamping menerka kelemahan masyarakat yang bukan Islam. Untuk mempengaruhi masyarakat Islam, unsur-unsur estetika dalam film juga adalah senjata ampuh mereka.
Memerangi umat kristian dan menjauhkan mereka dari ajaran Injil adalah amat mudah karena masyarakat Kristian sudah ketinggalan jauh dari aspek spiritual sejak sebelum kelahiran Islam.
Kesimpulan pembuatan imej Darth Vader adalah untuk penerapan pendidikan kesyaitan secara tersirat. Pendidikan tersirat ini akan lebih bermakna apabila patung-patung Darth Vader dibeli dan diletakkan di rumah-rumah masyarakat Islam.
Sebagai umat Islam, melihat dan memikirkan secara teliti akan sebab dan akibat sesuatu yang berada di depan mata seperti film adalah amat mustahak. Mempersoalkan setiap unsur di dalam film yang dilihat boleh menyelamatkan aqidah Muslim dari tergolong dalam kelompok Riddah Qauliyah.
Imam Habib Abdullah bin Thahir menyebut bahawa,
“Setiap muslim yang mukallaf, hukumnya wajib untuk menjaga keIslamannya dari segala hal yang dapat menghancurkan, membatalkan, dan memutuskannya dari tali Islam, yakni murtad.”

(kitab Sulamut at-Taufiq)
Wallahu’alam…

sumber : disini
Sharing is sexy

Related posts

0 komentar for this post

Posting Komentar